Sunday, January 29, 2012

Auskultasi jantung (Cardiac AUSKULTASI)





Forensik - Luka Tusuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Luka tusuk merupakan trauma yang diakibatkan benda tajam (trauma tajam).1 Luka tusuk ini terjadi akibat tusukan benda tajam dengan arah kurang lebih tagak lurus terhadap kulit.5 Lebar luka yang ditimbulkan pada kulit jarang sekali memberikan gambaran dari kedalaman luka tusuk. Luka tusuk diakibatkan oleh suatu gerakan aktif maju yang cepat atau suatu dorongan pada tubuh dengan sebuah alat yang ujungnya tajam.6
2.2 Karakteristik luka tusuk
a) Kedalaman luka
Pemakaian istilah ‘luka penetrasi’ ditunjukkan untuk menjelaskan dimana dalaman luka yang diakibatkan oleh benda itu melebihi lebar luka yang tampak pada permukaan kulit.1,2 Dalamnya luka sulit ditentukan pada daerah tanpa tulang seperti di daerah abdomen oleh karena elastisitas dinding perut tersebut.5
Panjang saluran luka atau kedalaman luka dapat mengindikasikan panjang minimun dari senjata yang digunakan. Umumnya dalam luka lebih pendek dari panjang senjata, karena jarang ditusukan sampai kepangkal senjata.4

Mola Hidatidosa (hamil anggur)

TINJAUAN PUSTAKA

I. Pendahuluan
Penyakit Tropoblastik gestasional meliputi beberapa proses penyakit yang berasal dari plasenta. Ini meliputi kehamilan mola, tumor tropoblastik plasenta, choriocarcinoma, dan mola invasif. 1,2
Pada umumnya setiap kehamilan berakhir dengan lahirnya bayi yang sempurna. Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu demikian. Seringkali perkembangan kehamilan mendapat gangguan yang dapat terjadi pada berbagai tehap. Tergantung pada tahap mana gangguan itu terjadi, maka kehamilan dapat berupa keguguran, kehamilan ektopik, prematuritas,kematian janin dalam rahim atau kelainan konggenital. Kesemuanya merupakan kegagalan fungsi refroduksi. Demikian pula dengan penyakit tropoblas, pada hakekatnya merupakan kegagalan reproduksi. Pada keadaan ini janin tidak berkembang menjadi janin yang tidak sempurna, melainkan berkembang menjadi keadaan patologik yang terjadi pada minggu-minggu pertama kehamilan, berupa degenerasi hidropik pada jonjot korion, sehingga menyerupai gelembung yang disebut mola hidatidosa. Pada umumnya penderita mola hidatidosa akan baik kembali, tetapi ada diantaranya mengalami degenerasi berupa koriokarsinoma.3

Keluarga Berencana

BAB I PENDAHULUAN

download filenya disini

Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi.
Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan Keluarga Berencana harus menjadi lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari klien/ masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang diinginkan.

KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta kemungkinan kembalinya fase kesuburan (ferundity). read more